Telah shahih dari Rasululloh-shollallohu alaihi
wasallam-,beliau bersabda:
إن
المؤمن خُلِقَ مفتَّنا, توابا نساءا, إذا ذُكِّرَ ذَكَرَ
“Sesunggunya seorang
mukmin diciptakan dalam keadaan mufattan, tawwab nassa, apabila
diingatkan dia ingat”[1].
Syarah dan Makna
Hadits
Hadits ini menjelaskan tentang
sifat-sifat orang mukmin, sifat yang selalu menyertainya, selalu dihadapkan dan
sering menimpanya.
Mufattan artinya orang yang sering diuji dengan cobaan
dan ujian yang banyak, yaitu” diuji dan dicoba oleh Allah dengan musibah dan
dosa terus menerus”[2].
Akan tetapi cobaan itu justru menambah keimanannya, menambah kebergantungannya
kepada Allah, karena dia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah lalu
dia bergantung kepada Dzat yang maha kuat dan maha kuasa.
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
مثل المؤمن كالخامة من الزرع, تفيؤها الريح مرة و تعدلها مرة, ومثل
المنافق كالأرزة لا تزال حتى تكون انجحافها مرة واحدة
“Seorang mukmin
laksana pohon yang masih kecil dan lemah, terkadang dibengkokkan oleh angin,
terkadang diluruskan oleh angin itu, dan perumpamaan seorang munafik adalah
laksana pohon yang kuat, yang bisa dihempas sekaligus”.
Ibnu Hajar berkata:”Makna hadits ini bahwasanya seorang
mukmin apabila datang perintah Allah dia tunduk kepadanya, apabila didatangi
oleh nikmat maka dia bersyukur, apabila ditimpa dengan musibah dia bersabar dan
mengharapkan hikmah kebaikan, lalu jika musibah itu berlalu dia sadar lalu
bersyukur kepada Allah, adapun orang kafir maka selalu mendapat kemudahan di
dunia, agar nanti urusannya menjadi sulit di akhirat, sampai apabila nanti
Allah ingin mencelakakannya maka Allah lansung memutusnya, maka kematiannya
menjadi hal yang paling sakit baginya”[3].
Imam an-Nawawy berkata:”Makna hadits ini bahwasanya seorang
mukmin sering mendapat cobaan pada badannya, keluarganya dan harta bendanya,
dan itu semua menjadi penghapus dosa-dosanya, menjadi pengangkat derajatnya,
adapun orang kafir maka musibahnya sedikit, walaupun dia ditimpa musibah itu,
maka hal itu tidak menjadi penghapus dosanya, akan tetapi dosa-dosa itu
didatangkan dengan sempurna nanti hari kiamat”[4].
Tawwab,
nassa artinya sering bertaubat dan lupa,
maksudnya:”Seorang mukmin itu bertaubat lalu dia lupa kemudian dia teringat
lalu bertaubat lagi”[5].Dia
merealisasikan dengan taubatnya itu salah satu nama di antara nama-nama Allah
yang sempurna al-Goffar (maha menerima taubat).
“Apabila
diingatkan dia ingat” maksudnya
apabila diingatkan dengat perbuatan taat maka ia segera melakukannya, diingatkan
dengan bahaya maksiat dia segera bertaubat, diingatkan dengan kebenaran dia
menerimanya, diingatkan dengan kesalahannya dia segera menjauhinya, tidak
sombong serta angkuh untuk menerima kebenaran itu.
Ditulis
di pulau seribu masjid Lombok oleh Abu Zaid,9-April-2013.
0 Response to "SEORANG MUKMIN SELALU DIUJI"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.