Di Situlah Kenikmatan Hidup...!!!


عَنْ سَلَمَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ مِحْصَنٍ الخَطْمِيِّ ، عَنْ أَبِيهِ - وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ - قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا)


“Dari Salamah bin Ubaidillah bin Mihsan al-Khatmy, dari bapaknya-dan bapaknya adalah seorang sahabat- dia berkata:”Rasulullah pernah bersabda:”Barangsiapa di antara kalian menghirup udara aman di negerinya, diberi kesehatan badan, dan mempunyai perbekalan (halal) yang cukup untuk sehari-harinya, maka seolah-olah seisi dunia ini telah diberikan untuknya”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.300, at-Tirmidzy no.2346 dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Shahihah no.2318.

Penjelasan Ringkas
barometer kesejahteraan hidup
Hadits ini menyebutkan tentang tiga buah nikmat besar yang jarang disyukuri oleh kebanyakan manusia yaitu nikmat aman dan tentram, nikmat sehat serta nikmat perbekalan yang cukup, sekaligus menjelaskan tentang barometer kesejahteraan dan nikmatnya hidup di dunia, jika anda seorang mukmin lalu negeri anda aman dan tentram, anda diberi nimat sehat lalu perbekalan untuk menjalani hidup di dunia tercukupi untuk anda dan keluarga (maksudnya:anda tidak mesti harus menjadi orang kaya raya), maka itulah sebuah kenikmatan tiada tara yang seandainya bisa dibeli oleh para raja dan penguasa serta para milyarder niscaya mereka akan membelinya berapapun harganya.
Al-Munawy berkata dalam Faidhul Qadir (6/88) menjelaskan hadits ini:
“Maksud hadits ini yaitu barangsiapa yang terkumpul padanya kesehatan badan, ketentraman pada dirinya (dan negerinya), kecukupan rizki untuk sehari-harinya, dan kelurganya dalam keadaan sehat, sungguh pada saat itu Allah telah mengumpulkan pada dirinya seluruh nikmat seisi dunia jika ada orang yang bisa mengumpulkannya, maka kewajibannya adalah mensyukuri nikmat itu, dengan menggunakannya dalam berbuat taat kepada Dzat yang memberi nikmat (Allah), bukan dalam berbuat maksiat kepada-Nya, dan jangan dia bosan untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya…”.

0 Response to "Di Situlah Kenikmatan Hidup...!!!"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.