Mengenal Sifat Dajjal

Al-Lajnah ad-Daimah pernah ditanya, “kami pernah mendengar tentang kisah fitnah Dajjal, bahwa ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, memerintahkan bumi agar tumbuh tetumbuhan, dan memunculkan barang-barang berharga dari dalam bumi. Ia juga mampu membunuh orang dan menghidupkannya kembali. Dan orang yang mengajar kami mengatakan, “benar itu adalah perbuatan Dajjal. Ia memiliki tipuan untuk mengelabui pandangan manusia.”oleh karena itu, berikan kami keterangan shahih tentang Dajjal.”
   Al-Lajnah ad-Daimah menjawab, “telah datang berita dari Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wasallam- bahwa Dajjal akan muncul di akhir zaman, dan dia akan mengatakan kepada langit ‘turunkan hujan’, seketika itu hujan pun turun. Mengatakan kepada bumi, “Tumbuhlah” lalu muncullah tetumbuhan. Dia juga membunuh hamba Allah yang beriman, kemudian mengatakan kepadanya, “Bangunlah”, seketika itu hidup kembali, lantas ia berkata kepadanya, “Akulah Rabbmu”, hamba yang beriman itu menjawab,”Engkau pendusta, akan tetapi engkau si buta pendusta yang diceritakan Rasulullah kepada kami, demi Allah, tidaklah menambahkan apapun bagiku tentang dirimu kecuali aku bertambah yakin (dengan Nabi). Dajjal hendak membunuhnya kembali, akan tetapi tidak mampu mengalahkannya. Ia juga mengaku sebagai Rabb. Nabi telah menjelaskan tiga tanda yang menunjukkan kedustaannya saat mengaku sebagai Rabb: Pertama, bahwa Dajjal buta, sedangkan Allah tidak buta. Kedua, di antara kedua mata Dajjal tertulis “Kafir” yang setiap hamba yang beriman mampu membacanya, walaupun pada asalnya tidak bisa membaca. Ketiga, Dajjal bisa terlihat di dunia, sedangkan Allah –subhanahu wata’ala- tidak dapat dilihat di dunia oleh siapapun sampai ajal menjemputnya.
    Hal tesebut sebagaimana tergambar dalam hadits Nawwas bin Sam’an –radhiallahu ‘anhu- dalam shahih muslim, bab yang menyebutkan tentang fitnah Dajjal:
“Kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum, lalu mereka percaya dan mendukungnya. Maka dia memerintah langit untuk menurunkan hujan sehingga turun, dan tanah nutuk menumbuhkan tanaman sehingga tumbuh….” Sampai kelanjutan hadits, “…. lalu dia memanggil seorang pemuda dan menebasnya menjadi dua bagian dengan pedang dan terpisah sejarak lemparan panah. Kemudian memanggilnya lagi, dan pemuda tersebut bangun dengan wajah berseri-seri sambil tertawa.” (HR. Muslim: 2937)
   Riwayat lain dalam Shahih Muslim, dari Abu Sa’id al-Khudri –radhiallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wasallam- bercerita, “Pada suatu hari seorang lelaki keluar kepada Dajjal. Lelaki itu adalah diantara manusia yang paling baik. Ia berkata kepada Dajjal, ‘Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang telah dikabarkan Rasulullah kepada kami dalam haditsnya.’ Maka Dajjal menjawab, ‘Bagaimana pendapatmu jika aku bunuh orang ini kemudian aku hidupkan lagi, apakah kalian ragu dengan perkara ini?’ Mereka menjawab , ‘Tidak!’ Dajjal pun membunuhnya dan menghidupkan kembali. Laki-laki itu berkata, ‘Demi Allah, bahkan sekarang aku lebih yakin daripada sebelumnya.’ Kemudian Dajjal ingin membunuhnya kembali akan tetapi tidak mampu.” (HR. Muslim: 2938). (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta:3/104)


0 Response to "Mengenal Sifat Dajjal"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.