Tujuan dan Maksud Ziarah Kubur


Tujuan dan Maksud Ziarah Kubur
Maksud dan tujuan disyari’atkannya ziarah kubur ada dua:
Pertama: Orang yang berziarah bisa mengambil ibrah, pelajaran dan manfaat yaitu ziarah kubur akan mengingatkannya akan kematian yang akan dialami oleh setiap orang yang hidup di dunia ini, mengingatkannya akan negeri akhirat serta mengingatkannya akan tempat kembali manusia, ke surga atau ke neraka.
Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-dalam hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah-radiallahu anhu-, Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-bersabda:

إني كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها

“Sungguh dahulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah.”[1]
Dalam riwayat lain:

فإنها تذكركم الآخرة

“Karena ziarah kubur itu mengingatkan kepada akhirat.”[2]
Dalam riwayat Muslim:

فإنها تذكركم الموت

“Karena ziarah kubur itu mengingatkan kepada kematian.”
Kedua: Memberi manfaat kepada mayat dengan mengucap salam untuknya, mendo’akannya dan meminta ampunan kepada Allah untuknya, dan ini khusus bagi mayat muslim saja. Di antara do’a ziarah kubur yang diajarkan Nabi-shallallahu alaihi wasallam-dalam riwayat Buraidah adalah:

السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين, وإن شاء الله بكم لاحقون, أسأل الله لنا ولكم العافية

“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim, sesungguhnya kami-insyaAllah-akan menyusulkan, aku memohon kepada Allah untuk maid an kalian keselamatan.”[3]
Dalam riwayat lain oleh Imam Muslim juga dengan lafadz yang hamper sama dari A’isyah-radiallahu anha-:

السلام على أهل الديار من المؤمنين والمسلمين ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين وإنا إن شاء الله بكم للاحقون

“Semoga keselamatan untuk penduduk kampung (Barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim, dan semoga Allah merahmati yang terlebih dahulu (meninggal) dan yang (meninggal) kemudian, dan sungguh kami-insyaAllah-pasti akan menyusul kalian.”[4]
Dibolehkan mengangkat tangan ketika berdo’a untuk penduduk kubur, berdasarkan hadits A’isyah-radiallahu anha-dia berkata:

خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات ليلة, فأرسلت بريرة في أثره لتنظر أين ذهب, قالت: فسلك نحو بقيع الغرقد, فوقف في أدنى البقيع ثم رفع يديه, ثم انصرف, فرجعت إلى بريرة, فأخبرتني, فلما أصبحت سألته, فقلت: يا رسول الله أين خرجت الليلة؟ قال: بعثت إلى أهل البقيع لأصلي عليهم.

“Pada suatu malam Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-keluar rumah, maka akupun mengutus Barirah untuk menguntit beliau agar melihat kemana Nabi pergi, Barirah berkata: beliau berjalan menuju Baqi’ al-Garqad (sebuah pekuburan di madinah), lalu beliau berdiri di sisi kuburan al-Baqi’ lantas beliau mengangkat tangan, lalu Barirahpun pulang kepadaku dan menceritakan apa yang dilakukan Rasulullah. Lalu di pagi hari aku bertanya kepada Rasulullah seraya berkata: “Wahai Rasulullah, kemana engkau pergi tadi malam? Beliau menjawab:”Aku disuruh menuju penduduk al-Baqi’ untuk mendo’akan mereka.”
Namun sebaiknya tidak menghadap kuburan namun menghadap kiblat karena Nabi-shallallahu alaihi wasallam-melarang shalat kea rah kuburan, sedangkan do’a adalah inti dari shalat itu sendiri, Nabi-shallallahu alaihi wasallam-bersabda:

الدعاء هو العبادة

“Do’a itu adalah ibadah.”   Allahu a’lam.


[1] HR.Muslim no.977
[2] HR.Ahmad no.1240, Ibnu Majah no.1569 dishahihkan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah.
[3] HR.Muslim no.975.
[4] HR.Muslim no.974.

3 Responses to "Tujuan dan Maksud Ziarah Kubur"

Swamedikasi Apoteker mengatakan...

maish banyak ditemukan masjid yang diarah tepat kiblatnya terdapat makam

sad mengatakan...

Electronic & Instrument Enclosures
MASHALLAH SHUKRAAN YA HABIBI

Cara root mengatakan...

Makasih mas atas penjlsannya yo!

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.