Pakaian Baru dan Ketaatan Juga Bertambah

Ungkapan : 

ليس العيد لمن لبس الجديد ### إنما العيد لمن طاعته تزيد 

“Bukanlah hari raya bagi mereka yang pakaiannya baru ### Namun hari raya itu bagi mereka yang ketaatannya bertambah” 

Apakah ini hadits atau bukan? karena sebagian muballigh mengatakan bahwa ini adalah hadits Nabi -shallallahu alaihi wasallam-. 

Jawab: 

Wallahu a’lam, ungkapan di atas bukan hadits, sejauh yang kami tahu hanya sebatas ucapan ahli hikmah atau bait sya’ir dan bukan hadits Nabi -shallallahu alaihi wasallam, lagi pula isinya tidak sepenuhnya benar dan justru bertentangan dengan sunnah Nabi -shallallahu alaihi wasallam- tatkala seorang muslim berada pada hari raya yaitu sunnahnya seseorang pada hari raya itu memakai pakaiannya yang paling bagus atau memakai pakain yang baru jika ia mampu membelinya sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar -radiallahu anhuma : 

“Umar bin Khattab -radiallahu anhu- pernah mengambilkan Nabi -shallallahu alaihi wasallam- sepotong baju yang terbuat dari sutera yang dijajakan di pasar, lalu Umar mendatangi Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- lalu mengatakan : “Wahai Rasulullah belilah baju ini untuk engkau pakai guna memperindah diri/menghias diri di hari raya dan saat menyambut utusan-utusan.” Lantas Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- menjawab : “ 

إِنَّمَا هَذِهِ لِبَاسُ مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ 

“Pakain ini adalah pakaian orang yang tidak punya bagian (di akhirat).” (HR.Bukhari no.948, Muslim no.2068). 

Di sini Nabi -shallallahu alaihi wasallam- tidak mengingkari sikap seorang muslim yang ingin memperindah atau menghias dirinya dengan pakaian baru atau pakainnya yang bagus di hari raya, namun yang diingkari oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- adalah memakai pakain yang terbuat dari bahan sutera.

Baca Juga:

Keutamaan Hari Tasyriq dan Amalan-amalan di Hari Itu

Agar Roda Kehidupan Bisa Berputar

Tweet