Syarat Dan Kriteria Busana Muslimah

• Busana seorang perempuan harus lebar menutup seluruh tubuhnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya.Dan janganlah dia membukanya di depan mahramnya kecuali yang biasa tampak seperti:muka,kedua telapak tangan dan kaki bagian bawah.

• Hendaknya busana perempuan itu menutup apa yang berada di baliknya(tidak boleh transparan),tidak boleh tipis yang karenanya kulit terlihat dari luar.

• Hendaknya busana itu tidak ketat membentuk bagian-bagian tubuh.

Kriteria dan syarat-syarat ini berdasarkan sabda Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا:......نِسَاءٌ كَاسِيَتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ,لاَيَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَتُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Dua kelompok penduduk neraka yang tidak pernah aku lihat,(diantaranya): perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang,yang menyimpang dari norma agama dan susila,mempengaruhi orang lain untuk menirunya,kepala-kepala mereka laksana punuk onta yang kesana kemari,mereka tidak akan bisa masuk surge bahkan mereka tidak akan dapat mencium baunya,padahal bau surge itu bisa tercium dari jarak yang jauh”.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam Majmu' Fatawa 22/146:Maksud dari sabda beliau"berpakaian tapi telanjang" yaitu wanita yang berbusana tapi pada hakikatnya dia telanjang seperti wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan kulitnya atau berpakaian ketat yang menggambarkan lekuk tubuhnya. 

• Hendaknya busana seorang wanita itu tidak menyerupai laki-laki karena terdapat sebuah hadits shahih yang isinya bahwa Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-melaknat perempuan yang berpenampilan meniru busana laki-laki serta laki-laki yang memakai dan meniru busana perempuan.
• Hendaknya busana perempuan itu tidak mengandung suatu hiasan yang menarik perhatian orang saat ia keluar rumah,agar tidak tergolong wanita yang suka tampil dengan perhiasannya.(Tulisan ini dikutip dari Kitab Tanbihat Ala Ahkam Tataallaqu Bil Muminat edisi Indonesia Sentuhan Nilai Kefiqihan Untuk Wanita Mukminah oleh Syaikh DR.Shalih Al-Fauzan hlm.56-60)

 

Tweet