Alloh-ta’ala-berfirman:
يَوْمَ
لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُوْنَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ
“Di hari di mana harta
dan anak laki-laki tidak berguna.Kecuali orang-orang yang menghadap Allah
dengan hati yang saliim”.(as-Syu’ara:88-89).
Ibnnul
Qoyyim berbicara tentang apa yang dimaksud hati yang saliim,beliau
mengatakan:”Para ulama telah berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan
hati yang saliim ini, tapi benang merah dari semua perkataan-perkataan
mereka itu dapat kita simpulkan dengan mengatakan: Bahwa hati yang saliim itu adalah hati yang selamat dari
hawa nafsu yang menyelisihi perintah Allah dan larangan-Nya, selamat dari
syubuhat yang menyelisihi apa yang Dia kabarkan, maka hati itupun selamat dari
penghambaan kepada selain Alloh”[1].
Beliau
juga mengatakan:”Sebenarnya hati itu bisa dibagi menjadi tiga bagian:
Hati
yang sehat dan saliim yaitu hati yang
tidak punya pilihan antara kebenaran dan dirinya selain menerimanya, menerima
dan tunduk terhadapnya. Yang kedua adalah hati yang mati yaitu hati yang
tidak mau menerima kebenaran dan tidak mau pula tunduk kepadanya. Kemudian
hati yang sakit yang apabila penyakitnya parah maka hatinya persis seperti
jenis hati yang kedua, apabila penyakitnya ringan maka ia mendekati jenis hati
yang pertama.
Maka
apa yang dibisikkan oleh syaithan pada pendengaran berupa perkataan-perkataan,
atau apa yang dilontarkan syaithan berupa syubhat-syubhat serta
keraguan-keraguan, merupakan fitnah bagi hati yang kedua dan ketiga ini, akan
tetapi merupakan penambah kekuatan bagi jenis hati yang pertama, karena hati
ini menolak, membenci dan melawannya, serta mengetahui bahwa kebenaran bukan
padanya, maka hatinya tunduk dan patuh kepada kebenaran, dan tahu persis
kebatilan yang dilemparkan oleh syaithan, maka imannya kepada kebenaran semakin
bertambah, semakin bertambah pula kecintaannya kepada kebenaran, dan sebaliknya
bertambah pula kebencian dan kemarahannya kepada kebatilan, maka hati yang
terfitnah senantiasa berada pada keraguan terhadap apa yang dilemparkan oleh
syaithan, adapun hati yang sehat dan saliim tidak terpengaruh oleh apa
yang dilemparkan oleh syaitha”[2].
0 Response to "Ada Tiga Jenis Hati"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.