Sebagaian
suami berperilaku keras, kasar dan kaku kepada istrinya, enggan dan canggung
untuk bercanda dan bersenda guarau dengan istrinya, sebagian mereka
berpandangan bahwa hal ini bisa mengurangi kelaki-lakiannya atau menrunkan
wibawanya, namun ini adalah salah, justru Nabi-shallallahu alaihi wasallam-
sebagi panutan kita sering mencandai dan
bersenda gurau bersama istri-istri beliau, hal ini justru menambah
keharmonisan dan kemesraan hubungan suaimi istri, Beliau pernah bersabda:
كُلُّ
مَا يَلْهُوْ بِهِ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ بَاطِلٌ إِلاَّ رَمْيَهُ بِقَوْسِهِ, وَتَأْدِيْبَهُ
فَرَسَهُ, وَمُلاَعَبَتَهُ أَهْلَهُ فَإِنَّهُنَّ مِنَ الْحَقِّ.
“Setiap
permainan (canda) yang dilakukan oleh seorang laki-laki muslim adalah batil,
kecuali melempar panah, melatih kudanya dan mencandai istrinya karena itu semua
adalah haq”[1].
Bentuk
Canda Rasulullah kepada Istri Beliau
Rasulullah-shallallahu
alaihi wasallam-pernah lomba lari dengan istri beliau tercinta
A’isyah-radiallohu anha-, A’isyah bercerita bahwa dia pernah suatu ketika dalam
sebuah perjalanan bersama Nabi-shallallahu alaihi wasallam-:
فَسَابَقْتُهُ
فَسَبَقْتُهُ عَلىَ رِجْلِيْ, فَلَمَّا حَمَلْتُ الَّلحْمَ سَابَقْتُهُ فَسَبَقَنِيْ,
فَقَالَ: هَذِهِ بِتِلْكَ السَّبْقَةِ.
“Lalu saya mengajak beliau lomba lari, lantas sayapun
menang, kemudian ketika saya sudah gemuk, akupun mengajak beliau lomba, lantas
beliaupun mengalahkan saya, lalu beliau bersabda:”Kemenangan ini untuk membayar
kemenanganmu yang dulu itu”[2].
Di
antara bentuk canda beliau, sabda beliau kepada istri beliau A’isyah juga:
إِنِّيْ
لَأَعْلَمُ إِذَا كُنْتِ عَنِّيْ رَاضِيَةً, وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى, قَالَتْ:
قُلْتُ: مِنْ أَيْنَ تَعْرِفُ ذَلِكَ؟ فَقَالَ: أَمَّا إِذَا كُنْتِ عَنِّيْ رَاضِيَةً
فَإِنَّكِ تَقُوْلِيْنَ: لاَ وَرَبِّ مُحَمَّدٍ, وَإِذَا كُنْتِ عَلَيَّ غَضْبَى,
قُلْتِ: لاَ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ. قَالَتْ: قُلْتُ:أَجَلْ وَاللهِ يَا رَسُوْلَ
اللهِ مَا أَهْجُرُ إِلاَّ اسْمَكَ.
“Sungguh saya bisa menggetahui jika engkau
sedang ridho (senang) denganku, atau sedang marah padaku”, A’isah berkata:
“Akupun berkata:’ Darimana engkau mengetahui hal itu? Beliau bersabda:”Adapun
jika engkau dalam keadaan senang kepadaku maka engkau mengatakan: Tidak demi
Tuhan Muhammad, adapun jika engkau sedang mara padaku engkau mengatakan: Tidak
demi Tuhan Ka’bah”, A’isyah berkata:”Demi Allah, engkau benar wahai Rasulullah,
aku tidak meng-hajar (memboikot) kecuali namamu”[3].
Mataram
19th Jumada as-Tsaniyah 1434 H
0 Response to "Rasulullah Juga Mencandai Istri"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.