Kita
mengetahui bahwasanya ada beberapa amalan yang dijanjikan oleh
Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-bisa menjadi penghapus dosa-dosa yang
telah lewat, seperti sabda beliau:”Barangsiapa yang mendirikan shalat
(melakukan shalat Tarawih) di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan
mengharap pahala dari Allah maka dosanya yang telah lampau akan diampuni.”[1]
Juga sabda beliau terkait ganjaran bagi mereka yang menghidupkan malam lailatul
qadr:”Barangsiapa yang melakukan shalat pada lailayul qadr maka dosanya yang
telah lampau akan diampuni.”[2]
Dari
hadits di atas kita bisa mengatakan bahwa seharusnya keadaan seorang muslim
setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan adalah suci bersih dari dosa
bak bayi yang baru dilahirkan, telah merugilah mereka-mereka yang telah
menyia-nyiakan Ramadhan dan membiarkannya lewat dan berlalu tanpa mengisinya
dengan amal shalih, tanpa menghabiskannya dengan bersungguh-sungguh untuk
mencari karunia Allah-azza wa jalla-di bulan itu Rasulullah-shallallahu alaihi
wasallam-bersabda:
رَغِمَ
أَنْفُ امْرِئٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ, ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ
لَهُ
“Telah merugilah seseorang yang dia mendapati
bulan Ramadhan, lalu bulan itu berlalu sedangkan dia belum mendapat ampunan
(dari Allah).”[3]
Namun beruntunglah mereka yang telah mendapatkan mahkota ampunan di bulan suci
itu, sungguh mereka adalah manusia-manusia pilihan yang telah diberi taufiq
oleh Allah untuk mendapatkan janji mulia nabi mereka, semoga kita termasuk di
antara mereka…!!
Perhatikanlah
apa yang dikatakan oleh Imam az-Zuhri:”Ketika hari raya I’edul Fitri, banyak
manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat I’ed,
Allahpun akan menyaksikan mereka, Allahpun akan mengatakan:”Wahai hambaku,
puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah
untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapat ampunank-Ku.” Begitu juga
apa yang dikatakan oleh beberapa ulama salaf kepada saudaranya ketika
melaksanakan shalat I’ed di tanah lapang:”Hari ini sekelompok kaum telah
kembali dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.”[4]
[1] Al-Bukhari:37,
Muslim:759.
[2] Al-Bukhari:1901.
[3] At-Tirmidzy
dishahihkan oleh al-Albany.
[4] Latho’iful
Ma’arif,366.
0 Response to "Sesuci Bayi yang Baru Dilahirkan"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.