Dialog Segar Syaikh al-Albani dengan Seorang Da'i

Dialog segar Syaikh al-Albani dengan salah seorang da’I[1] tentang polemik menisbatkan diri kepada salaf dengan menamakan diri “salafi”.


Syaikh al-Albani bertanya:”Apabila ada orang yang bertanya kepada anda, apa madzhabmu? Lantas anda akan menjawab apa?

Lalu dijawab:”Saya akan menjawab saya ini muslim”.

Syaikh berkata:”Ini (engkau mengatakan dirimu muslim) belum cukup”.

Dia menjawab:”Allah telah menamakan kita muslim”. lantas ia membacakan firman Allah:
هو سماكم المسلمين من قبل
“Dialah (Allah) yang menamakan kalian semua orang-orang muslim dari dahulu”(al-Hajj:78).

Syaikh al-Albani lantas berkata:”Jawaban anda benar jika kita berada di zaman generasi terdahulu (zaman sahabat) sebelum muncul dan tersebarnya firqah-firqah ( kelompok-kelompok sempalan sesat) di tengah kaum muslimin, adapun sekarang ini,( jika kita tanya) salah seorang dari firqah-firqah sesat yang mengaku dirinya muslim tersebut padahal dalam masalah aqidah kita dengan mereka mempunyai perbedaan sangat mendasar, niscaya jawaban mereka sama seperti jawaban anda (dia akan mengatakan dirinya muslim), mereka semua akan mengatakan “saya ini muslim”, entah dia dari golongan syi’ah, khawarij, durzi, nusairiyah, syi’ah alawi, jadi jawaban ini belum cukup pada saat ini.

Dia menjawab:”Kalau begitu saya akan menjawab:”saya ini muslim yang berada di atas al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-.

Syaikh al-Albani berkata:”Ini juga belum cukup”.

Dia berkata:”Mengapa belum cukup?

Syaikh menjawab:”Bisakah anda temukan satu saja dari mereka (firqah-firqah) yang saya sebutkan tadi, jika ditanya (tentang madzhab mereka), mereka akan menjawab:”Saya ini muslim yang tidak berada di atas al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah? Sebutkan siapa di antara mereka yang mengatakan demikian…!!!

Lalu Syaikh al-Albanipun menjelaskan kepadanya tentang pentingnya masalah ini, yaitu pentingnya  mengikuti al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman as-Salafus Shalih.

Lantas setelah itu, sang da’I berkata:”Kalau begitu saya akan mengatakan:”Saya ini muslim yang berada di atas al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman as-Salafus Shalih”.

Syaikh berkata:”Jadi nanti kalau ada yang bertanya kepada anda, apa madzhab anda? Anda akan menjawab demikian?

Dia menjawab:”Ya saya akan menjawab demikian”.

Syaikh berkata:”Kalau begitu, bagaimana kalau kita menyingkatnya dengan mengatakan saya “Salafi” karena sebaik-baik kalimat adalah yang pendek namun berisi?[2]


[1] Dia adalah Ustadz Abdul Halim Abu Syuqqah, penyusun kitab “Tahrirul Mar’ah fi Ashrir Risalah”.
[2] Dikutip dengan ringkas dari kitab “Limadza Ikhtartul Manhaj as-Slafi”(Mengapa saya memilih manhaj salaf), karya Syaikh Salim bin I’ed al-Hilali.

0 Response to "Dialog Segar Syaikh al-Albani dengan Seorang Da'i"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.