Mana
yang lebih afdhal saat shalat tarawih di
bulan Ramadhan, ikut salam bersama imam ketika shalat witir atau menunda shalatwitir nanti di akhir malam dengan menambahkan satu raka’at saat imam salam
supaya menjadi genap?
Pertanyaan
diajukan kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baaz-rahimahullah-(Mufti Umum
Kerajaan Saudi Arabia di masa lampau):
في
صلاة التراويح وبعد أن يصلي الإمام الوتر وعند السلام لا نسلم معه, بل نقوم ونصلي
ركعة إضافية حتى لا يكون وتراً, لأننا نرغب في تأخير الوتر إلى بعد النوم, فأيهما
أفضل متابعة الإمام, أو تأخير الوتر؟
الجواب:
الأمر
واسع في هذا, من تابع فهو أفضل, يصلي معه حتى يكون له أجر ما فعل مع الإمام حتى
ينصرف, ومن أتى بركعة وشفع بها وتره, وأوتر في آخر الليل فالأمر واسع بحمد لله, وإن
سلم معه فلعله أفضل إن شاء الله, ثم يصلي بعد ذلك ما تيسر من دون وتر, يصلي ركعتين
يصلي أربع فما أكثر أو أقل يسلم من كل ركعتين, وليس هناك حاجة للوتر, لقول النبي-صلى
الله عليه وسلم-:لا وتران في ليلة.
لكن
يصلي ما تيسر ويسلم من كل اثنتين والحمد لله, وأما سلامه فيكون مع الإمام يكون
أفضل وأبعد عن الرياء.
Ketika
shalat tarawih, ketika imam shalat witir, ketika salam, kami tidak ikut salam bersamanya,
namun kami bangkit lagi dan meksanakan satu rakaat tambahan lagi suapay tidak
menjadi witir, karena kami ingin menunda witir dan melakukannya nanti setelah
tidur, lalu mana yang lebih afdhal ikut salam dan witir bersama imam atau
menunda witir (dilakukan di akhir malam)?
Jawab:
Dalam
masalah ini terdapat kelonggaran, yang lebih afdhal adalah mengikuti imam
(witir bersama imam), ikut shalat bersama imam (sampai selesai) supaya dia
mendapatkan pahala keutamaan ikut shalat bersama imam sampai dia selesai, namun
barangsiapa yang menggenapkan witirnya (bersama imam itu) dengan satu rakaat
(tambahan supaya tidak menjadi witir), dan nanti melakukan witirnya di akhir
malam (maka boleh juga), dalam masalah ini ada kelonggaran-alhamdulillah-. Walaupun
ikut salam bersama imam ini lebih afdhal-insayaAllah-, dan nanti dia bisa
shalat (tahajjud di akhir malam) sekemampuannya tampa diakhiri witir lagi, dia
bisa shalat (tahajjud) dua raka’at, empat rakaat lebih atau kurang dari empat,
dan salam setiap dapat dua raka’at, dan tidak perlu melakukan witir, karena
Nabi-shallallahu alaihi wasallam-bersabda:
لا
وتران في ليلة
Jadi
dia shalat (tahajjud) sekemampuannya dan dia salam setiap dapat dua raka’at-alhamdulillah-,
adapun salam (saat salat tarawih bersama imam ketika witir) maka ikutan salam
bersama imam ini lebih afdhal dan lebih menjauhkan diri dari riya’.”
Sumber:
web resmi Syaikh Bin Baaz, dengan link: http://www.binbaz.org.sa/mat/15512
0 Response to "Ikut Salam Bersama Imam Ketika Shalat Witir Atau Menambah Satu Rakaat Supaya Menjadi Genap?"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.