Apakah
wudhu seseorang batal jika memegang kemaluan anak kecil?
Para
ulama berbeda pendapat tentang masalah ini:
Pendapat
pertama: Secara umum memegang kemaluan
membatalkan wudhu’, tidak ada perbedaan, baik dia anak kecil atau dewasa. Ibnu
Qudamah-rahimahullah-mengatakan:
فعلى
رواية النقض: لا فرق بين ذكره وذكر غيره, ولا فرق بين ذكر الصغير والكبير.
“Berdasarkan
riwayat yang menyatakan batalnya (wudhu’ dengan sebab memegang kemaluan): Maka
tidak ada perbedaan antara memegang kemaluan anak kecil atau dewasa.”[1]
Al-Lajnah ad-Da’imah (Lembaga Fatwa KSA) pernah ditanya:”Apakah memegang kemaluan anak
saya ketika menggantikan pakainnya membuat wudhu’ saya batal?
Maka dijawab:
لمس
العورة بدون حائل ينقض الوضوء سواء كان الملموس صغيرا أو كبيرا ؛ لما ثبت أن النبي
-صلى الله عليه وسلم- قال: من مس فرجه فليتوضأ. وفرج الممسوس مثل فرج الماس.
“Memegang
kemaluan tanpa ada pelapis membatalkan wudhu’, baik memegang kemaluan anak
kecil atau dewasa, karena ada hadits shahih bahwasanya Nabi-shallallahu
alaihi wasallam-bersabda:
من
مس فرجه فليتوضأ
“Barangsiapa yang memegang kemaluannya maka hendaknya dia wudhu.”
Baik yang dipegang kemaluannya sendiri atau orang lain sama saja,
karena tidak ada perbedaan antara keduanya.”[2]
Pendapat kedua:Memegang kemaluan anak kecil tidak membatalkan wudhu’.
Ibnu Qudamah-rahimahullah-mengatakan:
وعن
الزهري والأوزاعي: لا وضوء على من مس ذكر الصغير, لأنه يجوز مسه والنظر إليه.
“Dari
az-Zuhri dan al-Auza’I bahwa: wudhu’ itu tidak batal dengan memegang kemaluan
anak kecil, karena kemaluan anak kecil boleh dipegang dan dilihat.”[3]
Syaikh
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pernah ditanya:”Apakah mencuci kemaluan anak
kecil membatalkan wudhu’?
Maka
beliau-rahamahullah-menjawab:
لا,
يعني: مس عورة الطفل لا ينقض الوضوء, بل مس عورة الإنسان البالغ لا ينقض الوضوء, إلا
إذا كان لشهوة, وبهذا نجمع بين حديث طلق بن علي و بسرة بنت صفوان: فإن حديث طلق بن
علي: أن النبي- صلى الله عليه وسلم- سئل: عن الرجل يمس ذكره في الصلاة أعليه وضوء؟
قال: لا, إنما هو بضعة منك. وحديث بسرة: من مس ذكره فليتوضأ.... نقول: إذا مسسته
كما تمس سائر الأعضاء بدون شهوة فإنه لا وضوء عليك, وإن مسسته بشهوة, فعليك الوضوء,
لأنه ربما يخرج شيءٌ منك مع الشهوة من حيث لا تشعر.... والذي يغسل فرج الصبي قطعاً
ليس عنده شهوة.
“Tidak, maksudnya: menyentuh kemaluan anak
kecil tidak membatalkan wudhu’, bahkan memegang kemaluan orang yang sudah
baligh (dewasa) tidak membatalkan wudhu, kecuali apabila dia memegangnya
disertai syahwat, beginilah kita mengkompromikan hadits Thalq bin Ali dengan
hadits Busrah binti Shafwan (yang kelihatnnya kontradiksi), hadits Thalq
berbunyi:
أن
النبي- صلى الله عليه وسلم- سئل: عن الرجل يمس ذكره في الصلاة أعليه وضوء؟ قال: لا,
إنما هو بضعة منك.
“Bahwasanya
Nabi-shallallahu alaihi wasallam-ditanya tentang seseorang yang memgang
kemaluannya dalam shalat, apakah wudhu’nya batal? Beliau menjawab:”Tidak,
karena kemaluan adalah sebagian dari anggota tubuhmu.”
Adapun hadits Busrah:
من
مس ذكره فليتوضأ
“Barangsiapa yang memegang kemaluannya maka hendaknya dia berwudhu’”…jadi
kita katakana: Jika anda memgang kemaluan sebagaimana anda memegang anggota
tubuh anda yang lain yaitu tanpa syahwat maka anda tidak wajib mengulang wudhu’,
namun jika anda memegangnya dengan syahwat maka anda harus mengulang wudhu, karena
bisa jadi (ketika memegang kemaluan dengan syahwat) akan keluar sesuatu (dari
kemaluan) tanpa anda sadari…dan tentu saja orang yang memegang kemaluan
anak-anak, dia memgangnya bukan dengan syahwat.”[4]
Pendapat yang lebih kuat: memegang kemaluan anak-anak tidak menyebabkan wudhu menjadi batal,
karena hal ini (batalnya wudhu’ dengan memegang kemaluan anak kecil) akan
menyusahkan, begitu pula tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa Nabi-shallallahu
alaihi wasallam-memrintahkan para sahabiat untuk mengulang wudhu’nya setiap
kali memegang kemaluan anak kecilnya.Allahu a’lam.
0 Response to "Apakah Memegang Kemaluan Anak Kecil Membatalkan Wudhu'?"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.