Raja Abdullah:Wahai Abdul Aziz Kesinilah..!! (Bag.I)


Di sebuah musolla kecil,orang-orang menyebutnya Musolla Ibrahim yang terletak di pinggiran kota Montreal Kanada…tinggal seorang Syaikh Pakistan yang begitu berwibawa…mengajarkan orang-orang baca al-Qur’an,berdakwah dan ibadah…pakaiannya begitu sederhana…dengan jenggot tebal..lembut,tawadu’…senyum yang selalu merekah yang selalu menyertainya..dengan umur yang sudah sangat senja..musolla yang ia tempati merupakan rumahnya sekaligus madrasah dan tempat ibadahnya…

saya sering solat di musolla ini,selalu yang saya lihat dari Syaikh ini adalah akhlak mulia…walaupun yang nampak dari pakaian serta penampilannya adalah kesederhanaan yang lur biasa,dia tidak pernah meminta sesuatupun kepada saya.

Saya mempunyai perasaan tidak enak untuk bertanya tentang kehidupan sehari-harinya karena setiap kali saya datang ke musolla selalu saya melihat kasur sederhananya disenderkan ke dinding tembok,tempat wudu’nya sekaligus sebagai kamar mandi pribadi yang merangkap jadi dapurnya,saya lebih memilih diam daripada memikirkan masalah serta kesusahan orang lain.

Akan tetapi rupanya Allah ingin mengajarkan saya melalui orang ini pelajaran berharga tentang pengorbanan dan perjuangan untuk agama ini.

Pada suatu hari seperti biasa aku sholat di musolla ini,tiba-tiba saya melihat Syaikh Pakistan itu sedang keluar dari musolla bersama seorang laki-laki kulit putih,ketika saya selesai sholat dan saya bergegas menuju mobil saya,tiba-tiba mobil saya berada persisi di samping mobil mereka…akupun mengucapkan salam kepada mereka,merekapun menjawab salam saya disertai senyum yang merekah,kemudian Syaikh Pakistan itu meminta saya untuk mengucap salam kepada seorang laki-laki Brazil yang tadi keluar musolla bersamanya,dia memberitahu bahwa laki-laki ini baru saja masuk Islam.  

Sayapun menyalami laki-laki itu dengan hangat dan mengucapkan selamat atas masuknya ia ke agama Islam,dalam benaknya saya ada seribu pertanyaan bagaimana laki-laki ini bisa masuk Islam,laki-laki Brazil ini semakin bersemangat berdialog dengan saya apalagi setelah mengetahui bahwa saya berasal dari Makkah,lalu dia berharap kepada saya dan meminta nomer HP saya..saya menjanjikannya untuk mencarikan dan membawakannya mushaf al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Portugis.


Semangat Saya Nan Lemah

Tidak terasa telah berlalu 5 hari,saudara muslim Brazil menelpon saya dan menagih janji mushaf dengan terjemahan bhs.Portugis yang dahulu saya janjikan,…dia meminta supaya bisa bertemu..akan tetapi rupanya syaithan membuat saya malas,setelah berlalu 10 hari,sayapun pergi untuk menemuinya di Musolla Ibrahim,sayapun masuk,dan ternyata syaikh Pakistan dan muslim Brazil itu tengah lama menunggu saya..akupun menyalaminya dengan penuh kehangatan karena melihat kebahagiaan yang terpancar darinya setelah dia masuk Islam.

Kamipun duduk-duduk sebentar sampai datang waktu Maghrib,syaikh Pakistan meminta saya sebagi imam sholat,mereka menyuruh saya jadi imam bisa jadi karena mereka melihat saya orang arab,terlahir di tanah suci,cucu sahabat menurut mereka…akupun bertakbir,kemudian membaca surat al-Fatihah,tiba-tiba terdengar suara tangis tersedu-sedu saudara Brazil tadi,diapun terus menangis sampai akhir sholat.

Ketika selesai sholat,akupun mundur ke belakang…aku menunggu sampai saudara Brazil tadi tenang,aku ingin bertanya sesuatu tentang tangisannya tadi…tiba-tiba syaikh Pakistan mendekati saya dan berbisik di telinga saya:”Inilah keadaannya setiap kali dia sholat semenjak dia masuk Islam”

Saudara Brazil duduk di samping saya setelah dia tenang,dia bercerita:” saya selalu terbayang sesuatu setiap kali saya mulai takbir untuk sholat…hal ini terkait dengan mimpi yang saya alami seminggu setelah saya masuk Islam..saya melihat Raja Abdullah dalam mimpi saya,dia menoleh kepada saya seraya mengatakan:”Wahai Abdul Aziz ke sini..mendekatlah,lalu ketika saya mendekat,dia mengatakan:ke sinilah engkau sambil dia menunjuk ke Ka’bah,maka setelah itu setiap kali saya takbir saya solah-olah melihat Ka’bah tepat berada di depan saya…

Aku takjub dengan mimpi yang ia ceritakan itu,setahu saya orang-orang di Kanada ini jarang sekali yang tahu tentang KSA,apalagi dengan rajanya…lalu ketika saya bertanya tentang hal ini kepadanya,maka saya pun mengerti tentang pengetahuan dan tsaqofahnya tentang keadaan politik dunia,apalagi dia memang bekerja di bidang export dan impor..dan dia juga menguasai bhs.Inggris,Prancis,Portugis dan Jerman.
Akupun bertanya tentang masa lalu saudara Brazil yang sekarang resmi bernama Abdul Aziz ini,diapun bercerita,bahwasanya dia dibesarkan di lingkungan nasrani sampai umurnya menginjak 18 thn….lalu dia beralih ke agama buda dan pindah domisili dari Brazil ke Kanada…buda menjadi agama yang ia peluk lebih 10 tahun lamanya…sampai suatu hari dia yakin akan kepalsuan dan kebobrokan agama itu..diapun hidup dalam kebingugan selama bertahun-tahun tanpa memeluk satu agama pun…sampai datanglah hari di mana cahaya Islam itu terbit lalu menerangi hatinya…di sini sampailah saya pada pertanyaan inti yang begitu lama mengganjal di benak saya..BAGAIMANA ORANG INI BISA MASUK ISLAM? Apakah dia tersentuh oleh penampilan syaikh Pakistan yang berpakaian dan hidup penuh kesederhanan ini atau bagaimana?

0 Response to "Raja Abdullah:Wahai Abdul Aziz Kesinilah..!! (Bag.I)"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.