Hadits atau Bukan?

Ungkapan : 

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح، ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون 

“Barangsiapa yang hari ini-nya lebih baik dari hari kemarin-nya maka ia beruntung, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia merugi dan barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka ia terlaknat.” 

Apakah ini adalah hadits Nabi -shallallahu alaihi wasallam-? 

Jawab: 

Lafadz ini sama sekali bukan hadits walaupun dinisbatkan oleh sebagian orang sebagai hadits Nabi, karena tak satupun kitab-kitab hadits terkemuka yang memuat lafadz ini dan menyebutnya sebagai hadits. Namun terdapat riwayat yang senada dengan lafadz di atas: 

من استوى يوماه فهو مغبون ، ومن كان آخر يوميه شرا فهو ملعون ، ومن لم يكن في الزيادة فهو في النقصان ، ومن كان في النقصان فالموت خير له ، ومن اشتاق إلى الجنة سارع في الخيرات 

“Barangsiapa yang hari ininya dan hari kemarinnya sama maka ia merugi, dan barangsiapa yang hari terakhirnya lebih jelek maka ia terlaknat, barangsiapa yang tidak berada pada peningkatan maka ia berada pada pengurangan, barangsia yang berada pada pengurangan maka kematian jauh lebih pantas baginya dan barangsiapa yang rindu kepada surga maka ia akan bersegera menuju kebaikan.” 

Namun riwayat ini juga bukan hadits, dikatakan dalam kitab al-Asrar al-Marfu’ah oleh Almula Ali AlQari : “Riwayat ini tidak dikenal kecuali diketahui hanya dari mimpi (sedangkan mimpi tentu tak bisa dijadikan sandaran shahih atau lemahnya suatu hadits) yang diceritakan oleh Abdul Aziz bin Abi Rawwad, dia (Abdul Aziz) mengatakan : “Dia (Nabi) berwasiat kepada saya dengan kalimat-kalimat ini disertai beberapa tambahan.” (Al-Asrara Al-Marfu’ah : 316). Hal senada juga dikatakan oleh Al-Iraqi dalam Takhrij kitab Ihya’ Ulum ad-Diin (hadits no.3765) yaitu bahwa riwayat ini hanya didapat oleh Abdul Aziz bin Abi Rawwad dari mimpinya dengan tambahan beberapa kalimat. Wallahu a’lam. 

Kesimpulan: 

Ungkapan : 

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح، ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون 

Bukanlah hadits, dan hendaknya seorang yang menisbatkan dengan mengatakan bahwa ini adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- takut kepada Allah dan khawatir termasuk dalam ancaman beliau -shallallahu alaihi wasallam-: 

إن كذبا علي ليس ككذب على أحد من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار 

“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidak sama dengan berdusta atas nama manusia biasa, barangsiapa yang berdusta atas namaku maka hendaknya dia mengambil tempatnya di neraka.”(Bukhari no.1229, Muslim no.3 -tanpa tambahan “Sesungguhnya berdusta atas namaku tidak sama dengan berdusta atas nama manusia biasa...”). 

Cukup banyak dalil-dalil lainnya yang bisa disampaikan untuk menggantikan “riwayat” ini. Wallahu a’lam.

0 Response to "Hadits atau Bukan?"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.