Apakah
ada dalil tentang bumi itu bulat dan bundar dalam al-Qur’an
maupun hadits Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-?
Jawab:
Sebagian
ulama mengutip ijma’ ulama tentang bundar dan bulatnya bumi, Syaikhul Islam
menukil perkataan Abu Hasan Ahmad bin Ja’far al-Munadi yang mengatakan:”Tidak
ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwa langit itu persis seperti bola
(bundar)…
Beliau
(Ibnu Taimiyah) juga mengatakan:”Begitu juga mereka (para ulama) sepakat bahwa
bumi dengan seluruh pergerakannya baik darat maupun lautannya adalah seperti
bola.” Beliau melanjutkan:”Ini ditunjukkan oleh : bahwa matahari, bulan dan
bintang-bintang tidaklah terbit pada seluruh penjuru bumi dalam waktu
bersamaan, namun terbit di arah timur
terlebih dahulu baru di arah barat.”[1]
Di antara
dalil dari al-Qur’an yang dipakai oleh para ulama tentang bundar dan bulatnyabumi adalah firman Allah-subhanahu wa ta’ala-:
خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ
وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ
“Dia
(Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia melipat
malam atas siang, dan melipat siang atas malam.”(az-Zumar:5).
Para
ulama termasuk Ibnu Hazm berdalil dengan ayat ini tentang bundar dan bulatnya
bumi.
Syaikh
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin-rahimahullah-mengatakan:”Bumi itu bundar
berdasarkan apa yang ditunjukkan oleh al-Qur’an, berdasarkan fakta dan ucapan
para ulama, adapun dari al-Qur’an, maka Allah-ta’ala-berfirman:
خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ
وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ
“Dia
(Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia melipat
malam atas siang, dan melipat siang atas malam.”(az-Zumar:5).
Kata
“takwirكور-يكور-
” (dalam ayat di atas) artinya
menjadikan sesuatu seperti lingkaran, semisal lipatan serban, semua kita
mengetahui bahwa antara malam dan siang, keduanya saling mengikuti pada bumi
ini, konsekwensinya bahwa bumi ini bundar dan bulat, karena jika engkau melipat
sesuatu pada sebuah benda, maka benda itu adalah bundar, dan benda di sini
adalah bumi, dan yang dilipat di atasnya adalah siang dan malam, jadi ini
menunjukkan bahwa bumi itu bundar.
Adapun
dari segi fakta, maka hal seperti ini telah disepakati, jika seandainya anda
terbang dari Jedah menaiki pesawat ke arah barat, terus menuju ke barat dengan
mengikuti garis yang lurus maka anda akan kembali ke Jedah melalui arah
timur.
Adapun
ucapan para ulama, maka mereka menyebutkan bahwa seandainya ada seseorang yang
meninggal di sebuah tempat di timur ketika matahari terbenam, lalu ada lagi yang
meninggal di sebuah tempat di barat ketika matahari terbenam, dan jarak antara
dua tempat ini berjauhan, maka yang meninggal di barat mendapat warisan dari
yang meninggal di timur jika mereka berdua berkeluarga, ini menunjukkan bahwa
bumi ini bundar, karena seandainya bumi itu datar maka konsekwensinya matahari
akan menyinari dan tenggelam pada waktu bersamaan di seluruh penjuru bumi…walaupun
demikian sebagian ulama mengatakan bahwa bumi itu tidak bundar sempurna namun
berbentuk oval, menonjol ke utara selatan.”[2]
0 Response to "Benarkah Bumi Itu Bundar?"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.