Kisah Taubatnya Imam Muzani dari Ilmu Kalam

Tersebutlah sebuah kisah menarik saat Imam al-Muzani-murid terkemuka Imam as-Syafi'i –rahimahumalloh-akhirnya mulai memperdalam ilmu al-Qur'an dan Sunnah. Awalnya Imam al-Muzani memperdalam ilmu kalam/ilmu filsafat, iapun datang kepada Imam Syafi'I yang ketika itu berada di negeri Mesir dan coba mendebat dan berdiskusi dengan Imam Syafi'I tentang ilmu kalam, lantas Imam Syafi'I berkata seraya bertanya kepada Imam Muzani:
Imam Muzani dari Ilmu Kalam
Kamu tahu tidak, di mana kita berada sekarang ini? Tanya imam syafi'I, Imam Muzani menjawab: Ya (di Mesir). Imam Syafi'i: "Tempat di mana Allah meneggelamkan Fir'aun, apakah Rasulullah menyuruh kita bertanya tentangnya? Imam Muzani: "Tidak.

Imam Syafi'i: "Apakah ada sahabat yang mencaritahu tentang hal itu?

Imam Muzani: "Tidak"

Imam Syafi'i: "Tahukah kamu berapa jumlah bintang di langit?

Imam Muzani: "Saya tidak tahu".

Imam Syafi'i: "Satu bintang/planet saja, bisa coba sebutkan jenisnya,kapan ia muncul, kapan ia tenggelam dan dari apa ia diciptakan?

Imam Muzani: "Tidak bisa."

Imam Syafi'i: "Benda-benda itu kamu lihat dengan mata kepalamu sendiri lalu kamu berbicara tentang ilmu Sang Pencipta (ilmu kalam)?

Lalu Imam Syafi'I bertanya kepada Imam Muzani tentang masalah wudhu', lantas Imam Muzani memberi jawaban yang salah. Kemudian Imam Syafi'I menanyakan lebih detail lagi tentang masalah wudu' tadi dengan membaginya menjadi 4 kategori pertanyaan dan tak satupun bisa dijawab oleh Imam Muzani.

Imam Syafi'i: "Sesuatu yang kamu butuhkan dalam sehari lima kali, kamu tinggalkan lalu kamu paksakan diri belajar ilmu kalam? Jika terbersit di dalam hatimu tentang hal itu (ilmu kalam) maka segera ingatkan dirimu dengan firman Allah "Tuhan kalian adalah tuhan yang esa, tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi..." (QS:al-Baqarah:63). Dalam ayat ini kita disuruh berdalil tentang adanya Sang Pencipta dengan melihat makluk-Nya dan jangan sekali-kali Engkau mempelajari sesuatu yang tak mampu dicerna oleh akalmu." (Siar A'lam an-Nubala': 10/25, 26, 31,32).

Dari diskusi inilah Imam Muzani bertaubat dari ilmu kalam dan mulai mempelajari ilmu al-Qur'an dan as-Sunnah.

0 Response to "Kisah Taubatnya Imam Muzani dari Ilmu Kalam"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.