Jangan Remehkan Walau Hanya Satu Kalimat...!!!

berdakwah di atas mimbar
Shahih al-Bukhari

Shahih al-Bukhari, kitab yang paling shahih setelah al-Qur’an, apabila disebutkan tentang sebuah hadits:"diriwayatkan oleh al-Bukhari", maka tidak berlebih jika kita katakan semua orang akan tunduk dan tanpa banyak tanya lagi dia akan lansung menerimanya, tapi apa gerangan yang menjadi sebab langsung disusunnya kitab yang agung ini oleh Imam al-Bukhari ?
Satu buah kalimat dalam sebuah majlis yang didengar oleh Imam al-Bukhari yang membuat hatinya terbetik untuk menyusun kitab yang mengangkat derajat beliau begitu tinggi, diceritakan bahwasanya Imam Bukhari suatu hari hadir di majlis ilmu gurunya Ishaq bin Rahawaih, lalu gurunya Ishaq berkata:”(Sungguh sangat bagus) seandainya ada di antara kalian yang mengumpulkan hadits-hadits shahih dalam satu kitab”. Maka kalimat ini menancap dalam hati Imam al-Bukhari, kemudian mulailah beliau menyusun kitab shahih beliau yang kelak menjadi kitab paling shahih setelah al-Qur’an[1].


Imam az-Dzahaby

Sebab langsung yang menyebabkan beliau serius menuntut ilmu terutama ilmu hadits apa yang beliau ceritakan sendiri, yaitu sebuah kalimat yang diucapkan oleh Imam al-Barzaly ketika melihat tulisan tangan Imam az-Dzahaby:”Tulisan tanganmu mirip dengan tulisan para ahli hadits”, Imam az-Dzahaby lantas berkata:” Dengan sebab (ucapan al-Barzaly ini) Allah membuat saya senang belajar ilmu hadits”[2].
Lihat bagaimana pengaruh satu kalimat saja yang keluar dari al-Barzaly menimbulkan sebuah akibat yang begitu besar pada diri az-Dzahaby, dan siapa sangka hal itu terbukti, Imam az-Dzahaby menjadi salah seorang ulama hadits besar yang nama besarnya tetap sampai sekarang.


Shilah bin Asyam

Muhammad bin Nasr dalam kitabnya “Mukhtashar Qiyamul Lail” menceritakan tentang Shilah bin Asyam:” Shilah sering keluar menuju al-Jaban untuk beribadah, dia sering lewat di depan sekelompok pemuda yang sedang nongkrong-nongkrong  dan bermain-main, lalu suatu hari Shilah berkata kepada mereka:” Bisakah kalian beritahu saya tentang sekelompok kaum yang melakukan perjalanan jauh, pada siang harinya mereka hanya santai-santai sedangkan pada malam harinya tertidur lepas, kira-kira kapan mereka akan sampai ke tujuan? Beberapa kali Shilah mengulang perkataan yang sama setiap kali dia lewat di depan mereka, lantas seperti biasa suatu hari Shilah lewat di depan mereka dan mengucapkan lagi pertanyaan yang sama, lalu salah seorang dari pemuda itu bangkit lalu berkata:” Wahai teman-teman….!!! Tidak ada yang dimaksud oleh orang itu selain kita, pada siang hari kita poya-poya lalu di malam harinya tertidur lepas, kemudian pemuda ini mengikuti Shilah pergi ke al-Jaban ikut beribadah bersama Shilah sampai dia meninggal”[3].


Catatan:
Cerita-cerita ini menunjukkan bahwa seorang muslim tidak boleh berputus asa, terutama ketika berdakwah, bisa jadi yang anda sampaikan hanya sekedar satu atau dua kalimat sederhana namun di hati orang yang mendengarnya begitu berharga dan bermakna.
 




[1]Hadyus Saary hlm.9.
[2] Siar A’lamin Nubala’ 1/36.
[3] Mukhtasar Qiyamul Lail hlm.37.

0 Response to "Jangan Remehkan Walau Hanya Satu Kalimat...!!!"

Posting Komentar

Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.