Tabi’at
manusia cinta dan doyan terhadap harta benda, mencarinya dengan berbagai macam
cara dan metode, benarlah firman Allah dalam al-Qur’an:
وتحبون
المال حبا جما
“Dan kalian mencintai harta benda dengan
kecintaan yang berlebih.”(al-Fajr:20)
Di dalam
al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-banyak
disebutkan begitu besarnya ganjaran suatu amal shalih dengan mengumapamakannnya
dengan ganjaran berupa harta benda yang istimewa dan mahal termasuk dalam hal membaca
dan mempelajari al-Qur’an, Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-bersabda:
أيكم
يحبُّ أن يغدوَ كل يوم إلى بُطحان أو إلى العقيق فيأتي منه بناقتين كوْمَاوَيْنِ في
غير إثمٍ ولا قطيعةِ رحمٍ؟ فقلنا: يا رسول
الله نُحبُّ ذلك, قال: أفلا يغدو أحدكم إلى المسجد فَيَعْلَمَ أو يقرأ آيتين من
كتاب الله خير له من ناقتين, وثلاثٌ خير له من ثلاثٍ, وأربعٌ خير له من أربعٍ, ومن
أعدادهِنَّ من ا لإبل.
“Siapa di antara kalian yang mau, setiap pagi
pergi ke Buthan atau ke al-Aqiq lalu mendapatkan du ekor unta yang besar dan
gemuk tanpa dosa dan memutus tali silaurrahim (dia mendapatkannya dengan
gampang, mudah dan tanpa kerja juga dengan suka rela tidak dengan mencuri dan
lainnya)? Lalu kami menjawab:”Wahai Rasulullah, kami mau” beliau bersabda:”Tidakkah
kalian pergi ke masjid lalu mempelajari atau membaca dua ayat al-Qur’an, itu
jauh lebih baik dari dua unta, tiga ayat lebih baik dari tiga unta, empat ayat
lebih baik dari empat unta, dan begitu seterusnya.” (HR.Muslim no.803).
Sedikit
Keterangan Hadits
Buthan
dan al-Aqiq adalah nama dua buah lembah yang berada di dekat kota Madinah, adapun
unta, maka ia adalah harta paling berharga dan istimewa di kalangan bangsa arab
dahulu, sampai-sampai saking berharganya unta, mereka menjadikan banyaknya unta
yang dimiliki seseorang sebagai ukuran dan barometer kehormatan dan
terpandangnya seseorang, semakin banyak untanya maka semakin terpandang dia di
mata suku-suku yang lain, sehingga Rasulullah-shallallahu alaihi wasallam-sendiri
mengatakan:
اَلإِبِلُ عِزٌ لأَهْلِهَاَ, والغَنَمُ
بَرَكَةٌ, والْخَيْرُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِي الْخَيْل إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Unta adalah kebanggan/kehormatan bagi pemiliknya, kambing adalah
berkah, dan kebaikan tersimpan pada ubun-ubun kuda sampai hari kiamat.”(HR.Ibnu
Majah dishahihkan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no.1866).
Di dalam al-Qur’an Allah berfirman:
وإذا العشار عطلت
“Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan
(tidak dipedulikan).”(at-Takwir:4).
Yaitu saking dahsyatnya hari kiamat, manusia ketika itu tidak lagi
memperdulikan harta paling berharga yang mereka miliki yaitu al-Isyaar
unta yang bunting umur kehamilannya 10 bulan.
Senada
dengan hadits di atas adalah hadits Abu Hurairah-radiallahu anhu-,
Rasulullah bertanya kepada para sahabat:
أيُحِبُّ
أحَدُكُمْ إذا رجع إلى أهله أن يجد فيه ثلاثَ خَلِفَاتٍ عظامٍ سمانٍ؟ قلنا: نعم, قال:
ثلاث آيات يقرأُ به
نَّ أحدكم في صلاته خير له من ثلاثِ خلفاتٍ عظامٍ سمان.
“Siapa di antara kalian yang mau, ketika dia
pulang ke rumah keluarganya dia mendapatkan 3 ekor unta yang hamil lagi besar
dan gemuk? Kami berkata:”Ya (kami semua mau)” beliau bersabda:”Tiga ayat al-Qur’an
yang dibaca seseorang dari kalian dalam shalatnya jauh lebih baik dari 3 ekor
unta hamil yang besar lagi gemuk.”(HR.Muslim no.802).
1 Response to "Dua Buah Hadits Tentang Kutamaan Membaca al-Qur'an"
Thanks artikelnya..mioga blongnya mkn rame
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.